Bagi anak – anak yang memiliki disabilitas fisik permanen ataupun sementara yang menganggu dalam pergerakan sehari – hari, memasak dapat menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk menyelesaikan masalah secara kreatif. Tidak semua anak disabilitas fisik mempunyai kekurangan yang sama, beberapa ada yang mempunyai kekurangan atau keterbatasan untuk berdiri, menggapai sesuatu, atau menggunakan salah satu sisi anggota tubuh. Berikut beberapa tips sebelum merencanakan untuk memasak :
- Rencanakan sebelumnya: Sebuah perencanaan diawal akan menghemat waktu, uang, dan berbagai kerumitan dalam persiapan memasak, persiapan ini sangat penting bagi mereka penyandang disabilitas. Kecelakaan seperti piring pecah atau bahan yang kurang sehingga anak – anak tidak bisa memakan masakannya akan dapat dihindari. Buatlah daftar belanja yang lengkap, dan luangkan waktu yang cukup untuk persiapan memasak bersama anak – anak.
- Siapkan : Pikirkan apa saja yang ingin dimasak dan dipersiapkan. Misalnya, siapkan bahan – bahan apa saja yang akan diambil di dalam kulkas, sehingga tidak perlu berkali – kali membuka kulkas untuk mengambil bahan selama proses membuat sebuah hidangan. Siapkan semuanya sebelum memulai memasak.
- Merapikan: Menyimpan terlalu banyak peralatan dalam satu tempat akan menyulitkan untuk mendapatkan peralatan yang dibutuhkan, terutama peralatan yang berat dan besar. Buatlah laci penyimpanan yang nyaman dan mudah dijangkau untuk disabilitas, dapur yang rapi akan membantu membuat pekerjaan di dapur lebih efisien dan menyenangkan. Atur ulang, buang dan kurangi serta atur bahan – bahan makanan dan barang-barang lainnya sehingga mudah dijangkau baik untuk disabilitas maupun orang pada umumnya.
- Istirahat jika perlu: Dalam memasak bersama anak disabilitas perlu kesabaran dan ketekunan. Kelelahan bisa menjadi masalah untuk mereka, jadi sering-seringlah beristirahat dan siapkan kursi atau bangku di dekat mereka.
- Hargai prosesnya: Memasak makanan dapat dijadikan terapi kejiwaan untuk disabilitas. Apabila anak memiliki keterampilan motorik yang terbatas, hal itu mungkin akan memengaruhi seberapa “sempurna” dalam memotong bawang atau menggulung sushi, tetapi menikmati pengalaman sentuhan menggunakan indra mereka merupakan hasil akhir dalam proses belajar memasak.
Banyak orang bahkan tidak tahu tentang berbagai alat adaptif yang ada untuk disabilitas. Misalnya, ada talenan dengan lubang yang membantu untuk mengamankan makanan agar tidak berantakan, pisau lipat, peralatan makan dengan gagang terpasang, dan banyak lagi. Periksa toko dan katalog atau konsultasikan dengan terapis okupasi yang bisa dijadikan narasumber.
- Keranjang dorong: Keranjang dorong yang memiliki roda, adalah peralatan yang bagus. Dapat digunakan untuk disabilitas apabila kesulitan dalam membawa makanan, dan mudah untuk digeser dari kulkas ke meja atau kompor.
- Papan potong: Jika tidak bisa berdiri, papan potong bisa diletakkan dalam pangkuan mereka, beberapa orang meletakkan bantal di bawah papan potong. Bagi pengguna kursi roda, hampir tidak mungkin untuk berada cukup dekat dengan meja dapur karena kaki akan terhalang oleh lemari di bawah.
- Pemotong kue: Disabilitas yang mempunyai permasalahan jari terlalu lemah untuk menggunakan pisau konvensional untuk memotong, bisa menggunakan pemotong kue sebagai penggantinya.
- Sarung tangan sekali pakai: Beberapa orang mengalami kekhawatiran tentang kebersihan, harus memegang roda kursi roda lalu makanan dan sebagainya. Dari sudut pandang kesehatan dan kebersihan, sarung tangan sekali pakai sangat bermanfaat sekali.
Saran untuk anggota keluarga dan teman
- Respect: Ketika seseorang memiliki disabilitas, janganlah anda untuk menyela dan mengambil alih. Hormati hak – hak para disabilitas. Pikirkan tentang tugas yang mungkin sulit bagi mereka dan tawarkan bantuan dalam beberapa cara khusus. Misalnya, jika akan berbelanja, tawarkan apakah ada barang yang mau dibelanjakan atau mengajak untuk belanja bersama. Jika anggaran memungkinkan, pertimbangkan bantuan untuk membayar belanjaannya atau membawakan barang yang telah dibeli. Layanan komunitas atau organisasi sukarelawan mungkin menawarkan bantuan. Kita harus selalu ingat untuk memperlakukan penyandang disabilitas fisik selayaknya seperti memperlakukan orang pada umumnya. Hormati pilihan, privasi, dan keinginan mereka untuk mandiri.
- Memberdayakan: Seringkali penyandang disabilitas fisik masih dapat berpartisipasi dalam memasak. Berdayakan mereka untuk diikutsertakan dalam tugas memasak. Meskipun tidak tahan di depan kompor untuk mengaduk saus spageti, mungkin bisa memotong bawang atau mengukur bahan-bahannya.
Referensi : thekitchn